Tasikmalaya – Tim Cegah Satgaswil Jabar menjadi narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Pencegahan Paham Intoleran, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme yang berlangsung di Desa Sukaraja, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, pada Rabu, 19 Februari 2025. Acara yang berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 10.00 WIB ini dihadiri oleh 100 peserta dari Desa Sukaraja.
Turut hadir dalam kegiatan ini:
1. Bapak Asep Nandang, S.Pd., i (Kepala Desa Sukaraja)
2. Bapak Rahmat (Sekretaris Desa Sukaraja)
3. Bripka Arief (Bhabinkamtibmas Desa Sukaraja)
4. Sertu Harianto (Babinsa Desa Sukaraja)
Uraian Kegiatan:
Kegiatan sosialisasi dimulai pukul 09.30 WIB dengan pemaparan dari Tim Cegah Satgaswil Jabar mengenai berbagai aspek paham intoleran, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme. Materi yang disampaikan mencakup definisi, karakteristik, faktor penyebab, serta strategi pencegahan yang dapat diterapkan oleh masyarakat.
Hasil Kegiatan:
Dengan tema "Strategi Pencegahan Intoleran, Radikalisme, dan Terorisme, " sosialisasi ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap bahaya paham-paham tersebut serta mendorong partisipasi aktif dalam upaya pencegahannya.
Poin utama yang disampaikan:
1. Definisi dan Karakteristik:
Intoleransi sebagai sikap tidak menghargai perbedaan.
Radikalisme sebagai pemikiran yang menginginkan perubahan total dengan kekerasan.
Terorisme sebagai aksi kekerasan yang bertujuan menciptakan ketakutan luas.
2. Faktor Penyebab:
Global: Ketidakadilan dunia, konflik internasional.
Regional: Pengaruh konflik di negara tetangga.
Nasional: Isu ketidakadilan, kemiskinan, dan intoleransi.
3. Upaya Pencegahan:
Meningkatkan kesadaran masyarakat melalui edukasi.
Membangun ketahanan sosial untuk mencegah infiltrasi paham radikal.
Kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat dan aparat keamanan.
4. Peran Densus 88 AT Polri:
Kontra ideologi, kontra radikalisme, dan kontra narasi.
Patroli siber untuk menangkal propaganda radikal.
Pemetaan wilayah rawan untuk tindakan pencegahan lebih dini.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab dan diskusi bersama perwakilan masyarakat, termasuk BPD, LPM, Karang Taruna, serta tokoh masyarakat dan agama setempat.
Kesimpulan:
Kegiatan ini diharapkan dapat menekan penyebaran paham radikal di masyarakat serta meningkatkan sinergi antara masyarakat dan aparat keamanan dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan harmonis. Selama kegiatan berlangsung, acara berjalan aman dan lancar.